NURJATINEWS – KARAWANG Tidak terasa ,7. Hari sudah tokoh bapak Atam, Bin Enjum tutup usia. Doa keluarga yang ditinggalkan, kerabat sahabat tokoh-tokoh dan masyarakat,kampung kerajaan RT 03/RW/ 02 Desa Mekar jaya Kec.purwasari kab.karawang pada TahliL Ke 7 hari minggu malam (1/6/2024) tak kurang dari 100 orang hadir dan berdoa bersama di pimpinan oleh ustadz Abdul Rosid
Tahlilan adalah tradisi Islam yang dilakukan untuk mengenang dan mendoakan orang yang telah meninggal dunia. Tradisi tahlilan biasanya dilakukan pada malam pertama setelah seseorang meninggal dunia dan pada malam-malam tertentu setelah itu, seperti pada hari ke-7, hari ke-40, hari ke-100, dan hari ke-1000 setelah kematian. Biasa disebut dengan istilah mitung dino, matang puluh, seratus, dan seribu
Pada malam pertama, tahlilan biasanya dihadiri oleh keluarga dan tetangga yang berkumpul di rumah almarhum. Selama acara tahlilan, biasanya dibacakan doa-doa dan ayat-ayat Al-Quran untuk memohon ampun dan rahmat Allah SWT. Selain itu, tahlilan juga sering diisi dengan pembacaan sholawat dan dzikir untuk menguatkan iman dan mendekatkan diri pada Allah.
Pada hari ke – 7 setelah kematian, tahlilan biasanya dilakukan kembali dengan tujuan untuk memberikan penghormatan terakhir dan memperkuat iman keluarga yang ditinggalkan. Selain itu, tahlilan hari ke-7 juga dianggap sebagai hari yang penting dalam mempersiapkan almarhum untuk menghadap kepada Allah SWT.
Pada hari ke-40 setelah kematian, tahlilan biasanya dilakukan lagi untuk menandai berakhirnya masa berkabung yang dianggap sebagai waktu yang paling berat bagi keluarga yang ditinggalkan.
Pada hari ke-100 setelah kematian, tahlilan kembali dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir dan untuk mengenang almarhum. Pada hari ini, keluarga biasanya mengumpulkan orang-orang yang terkait dengan almarhum untuk melakukan tahlilan bersama-sama.
Sedangkan pada hari ke-1000 setelah kematian, tahlilan biasanya dilakukan oleh keturunan atau keluarga terdekat yang masih hidup sebagai bentuk penghormatan dan mengenang terhadap almarhum.
Di antara seratus dan seribu biasanya juga dilakukan tahlilan mendak pisan dan mendak pindo yakni peringatan setahun kematian dan dua tahun kematian.
Demikian juga seluruh putra putri almarhum mah yang ditinggal untuk selamanya terlihat sudah mengikhlaskan kepergian bapaknya menghadap Allah SWT, namun demikian almarhumah terasa masih ada bersama kita,”semoga semua keluarga, putra-putrinya, cucu-cucu dan cicitnya diberikan ketabahan oleh Allah SWT, Aamiin”ungkap salah seorang yang ikut bersama dalam tahlil di malam acara tahlil
(M Suryadi)