NURJATINEWS.COM – KARAWANG Innalilahi wa inna illaihi roji’un, telah berpulang ke rahmatullah ibu Surifah Binti Keperat wafat dalam usia 71 tahun almarhum merupakan ibu kandung dari Bp M Suryadi dari media Nurjatinews yang beralamat di RT 12 RW 04 dusun Serang desa Sumur Kondang kecamatan Klari kabupaten Karawang Jawa barat,almarhum meninggal dunia pada pukul 16,00,dan pada hari ini di gelar acara tahlilan yang ke 7 hari,semoga almarhumah di terima di sisinya dan di tempatkan di surganya Alloh Aamiin.
Menurut BP M Suryadi Tahlilan adalah tradisi Islam yang dilakukan untuk mengenang dan mendoakan orang yang telah meninggal dunia. Tradisi tahlilan biasanya dilakukan pada malam pertama setelah seseorang meninggal dunia dan pada malam-malam tertentu setelah itu, seperti pada hari ke – 7, hari ke – 40, hari ke-100, dan hari ke-1000 setelah kematian. Biasa disebut dengan istilah ke tujuh hari,ke empat puluh hari,ke seratus hari, dan ke seribu hari atau satu tahun
Pada malam pertama, tahlilan biasanya dihadiri oleh keluarga dan tetangga yang berkumpul di rumah almarhum. Selama acara tahlilan, biasanya dibacakan doa-doa dan ayat-ayat Al-Quran untuk memohon ampun dan rahmat Allah SWT. Selain itu, tahlilan juga sering diisi dengan pembacaan sholawat dan dzikir untuk menguatkan iman dan mendekatkan diri pada Allah.
Pada hari ke – 7 setelah kematian, tahlilan biasanya dilakukan kembali dengan tujuan untuk memberikan penghormatan terakhir dan memperkuat iman keluarga yang ditinggalkan. Selain itu, tahlilan hari ke – 7 juga dianggap sebagai hari yang penting dalam mempersiapkan almarhum untuk menghadap kepada Allah SWT.
Pada hari ke – 40 setelah kematian, tahlilan biasanya dilakukan lagi untuk menandai berakhirnya masa berkabung yang dianggap sebagai waktu yang paling berat bagi keluarga yang ditinggalkan.
Pada hari ke-100 setelah kematian, tahlilan kembali dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir dan untuk mengenang almarhum. Pada hari ini, keluarga biasanya mengumpulkan orang-orang yang terkait dengan almarhum untuk melakukan tahlilan bersama-sama.
Sedangkan pada hari ke-1000 setelah kematian, tahlilan biasanya dilakukan oleh keturunan atau keluarga terdekat yang masih hidup sebagai bentuk penghormatan dan mengenang terhadap almarhumah.
Di antara seratus dan seribu biasanya juga dilakukan tahlilan tahun pertama dan tahun kedua yakni peringatan setahun kematian dan dua tahun kematian.
( M Suryadi)